Kamis, 22 April 2010

Cari Ayam Pelung Di Jogja Yogyakarta

Ada yang cari gi butuh ayam Pelung di jogja
Hubungi Email: ipelung@yahoo.com

Jumat, 09 April 2010

Jual Ayam Pelung Di Jogja, 2 Pasang

"Di Jogja"
Jual ayam pelung
2 pasang ( 2 ekor jantan, 2 ekor betina )
Umur 4,5 Bulan Klo ada yang berminat dan harga cocok














Kirim email ipelung@yahoo.com
Jual kalkun Umur 5 bulan Tingal 7 ekor

Sabtu, 03 April 2010

Tentang Ayam Pelung


Ayam Pelung

Apa itu Ayam Pelung

Indonesia me
mpunyai banyak kekayaan alam baik flora maupun fauna. Salah satu jenis fauna asli indonesia adalah ayam pelung. Ayam Pelung merupakan ayam peliharaan asal Cianjur, sejenis ayam asli Indonesia dengan tiga sifat genetik, yaitu suara berkokok yang panjang mengalun, pertumbuhannya cepat dan postur badannya yang besar. Secara fisik, ayam yang menjadi ciri khas Cianjur ini memang terkesan besar, beratnya saja bisa mencapai 5-6 kg untuk ayam jantan dewasa dan tingginya antara 40 sampai 50 centimeter, Dengan bulu yang agak tebal.
Ayam pelung merupa
kan hewan peliharaan yang banyak dipelihara sebagai kegemaran ataupun menjadi usaha. Kelebihan yang dimili ayam pelung dengan ayam yang lain membuat ayam pelung sering dijadikan arena kontes untuk dinilai, baik dari bentuk, warna dan suaranya. Pada mulanya kontes ini diselenggarakan antar teman yang sama-sama penggemar ayam pelung. Dahulu ajang ini disebut kongkur (conqour) dan sampai sekarang sebutan tersebut masih sering dipakai oleh para penggemar ayam pelung.
Acara kongkur biasanya diadakan antara bulan April sampai Juni dan diadakan di lapangan yang luas dan rimbun dari pepohonan serta tidak berisik. Setiap penyelenggaraan kongkur selalu ramai disaksikan oleh penduduk setempat. Kriterian penilaian mulai dari kesehatan, bentuk,
umur, dan suara.
Secara fisik ayam pelung tidak terlalu beda dengan ayam kampung biasa, yang menjadi ciri khas dan keunikan ayam pelung ini adalah suara berkokoknya. Bila ayam ini dirawat dan dilatih dengan baik, maka akan menghasilkan suara berkokoknya yang begitu merdu didengar. Ada yang berkokok dengan suara yang panjang, ada yang berirama dan ada juga yang bersuara unik di tengah kukurannya, contohnya “ela-elu-ela” “oooooook”.

Ayam pelung yam mempunyai kelebihan inilah yang menjadikan ayam pelung dikenal banyak orang, bahkan sampai keluar negeri. Untuk itulah, guna melestarikan dan mengangkat nama ayam pelung ini serta untuk memberikan daya tarik daerah, setiap tahun diadakan kontes ayam pelung yang diikuti pemilik dan pemelihara ayam pelung se-Jawa-Barat dan DKI Jakarta. Ayam pelung terbaik yang menjadi juara kontes harganya bisa mencapai jutaan rupiah.


Sifat Genetik Aya
m Pelung

Jenis Unggas Ayam pelung ini sebagai ayam asli In
donesia memiliki tiga kelebihan sifat secara genetika, yaitu suara berkokok yang panjang dan mengalun, pertumbuhannya yang pesat dan postur badannya yang besar.

Paling dikenal dari ayam pelung adalah suara kokoknya yang indah dan panjang.
Untuk mempertahankan ciri khas ini, para penggemar sering mengadakan kontes ayam pelung yang sering di sebut kongkur (conqour).

Biasanya kriteria yang dinilai pada kontes ini adalah kesehatan, bentuk, warna dan suaranya.
Beberapa aspek penampilan dinilai dengan melihat k
eadaan tubuh bagian depan dan belakang. Bentuk dan warna jengger, bentuk dan keadaan mata, hidung, bentuk paruh, leher, tembolok dan paruh juga mendapatkan penilaian.
Beberapa aspek penilaian suara meliputi volume, durasi kokok (kebat), suara angkatan (kokok depan), suara tengah dan suara akhir (tungtung). Ayam pelung memiliki kokok depan baik bila volume suara awal besar, bersih dan panjang.
Dalam suara kokok tengah dikatakan baik bila suara tengah bervolume besar, bersih dan terjadi perubahan suara a
ntara suara awal menuju suara tengah. Perubahan volume ini disebut bitu. Sedangkan suara akhir yang merupakan suku kata kokok akhir harus bervolume besar, bersih dan lunyu.

Dalam memenangkan kontes, kunci keberhasilan yang dapat dilakukan adalah memaksimalkan kebutuhan pokok ayam, seperti pemilihan idukan, perawatan bibit, pemilihan dan pemberian pakan, penanggulangan penyakit sampai perawatan menjelang kontes. Selain itu, para hobiis harus memiliki pengetahuan yang memadai dalam memelihara, merawat dan melatih ayam pelung agar kualitasnya lebih baik.
Seandainya memenangkan kontes, bukan hanya piala juara yang diperoleh. Harga ayam h
ingga keturunannya pun menjadi mahal. Untuk mendapatkan ayam pelung yang bertitel juara, siap-siap merogoh kocek dalam hingga Rp 10-20 juta per ekor. Harga yang tidak murah dibandingkan ayam biasa. Namun bagi hobiis harga ini sebanding dengan kelebihannya.
Ayam pelung Sekarang ini,semakin terkenal dan diminati masyarakat umum, wisatawan nusantara dan ma
ncanegara. Bahkan, seorang Putra Kaisar Jepang tertarik dengan ayam pelung hingga mengunjungi desa Warungkondang untuk melihat peternakan ayam tersebut. Ayam pelung sebagai sumberdaya genetik hewan (plasma nutfah), penting untuk dikembangkan dan dilestarikan, serta menjaganya sebagai warisan asli dari Indonesia.


Sejarah Ayam Pelung

Cerita tentang asal muasala yam pelung ini ada dua pendapat.
Pendapat pertama, ayam pelung mulai dipelihara dan dikembang biakan pada tahun 1850 oleh seorang Kiai berna
ma H. Djarkasih, seorang penduduk Desa Bunikasih, Kecamatan Warung Kondang. Suatu ketika ia bermimpi bertemu dengan Eyang Suryakancana, yang merupakan putera Bupati Cianjur pertama. Dalam mimpi tersebut H. Djarkasih disuruh Eyang Suryakancana mengambil seekor ayam jantan yang disimpan di suatu tempat. Keesokan harinya saat sedang mencangkul di kebun, ia menemukan seekor anak ayam jantan yang besar dan tinggi. Kemudian ayam itu dipelihara dan setahun kemudian kokoknya terdengar enak dan berirama merdu.

Pendapat yang kedua, menyatakan bahwa pada 1940 seorang penduduk Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang yang bernama H. Kosim sedang bertamu kepada Gurunya. Saat itulah ia melihat seekor ayam betina sedang bersama anak-anaknya. Salah satu anak ayam tersebut terlihat berbeda, terlihat lebih besar, tinggi dan berbulu jarang. Kemudian ayam tersebut dipelihara dan
dirawat dengan baik sehingga menghasilkan suara yang merdu.

Sekarang ayam pelung sudah banyak dikembangbiakkan di daerah pedesaan di Cianjur. Untuk mendapatkan bibit ayam ini bisa datang ke Kecamatan Warungkondang, Pacet, Cugenang, Cianjur dan Cempaka. Sedangkan untuk mendapatkan ayam pelung yang sudah menghasilkan suara bagus, Anda harus merogoh kocek lumayan besar, karena harganya bisa mencapai 10-20 juta per ekor. Sedangkan untuk ayam betinanya yang masih berproduksi bernilai 500 ribu sampai 800 ribu. Harga yang tidak murah bila dibandingkan dengan ayam biasa. Tapi bagi yang hobi dan mencintai keunikan, harga ayam pelung ini sudah sebanding dengan kelebihan yang dimiliki.
(**berbagai sumber)